Jumat, 11 September 2015

Ini sinetron gaes

Patah hati.
Sekeras apapun kamu untuk terlatih patah hati pada akhirnya itu akan tetap menyakitkan.

Down.
Down adalah masa-masa dimana kamu akan merasakan semua usahamu cuma berujung pada kegagalan dan kamu kehilangan motivasi.

Topeng.
Akhirnya kamu akan memakai topeng untuk sekedar tersenyum dengan orang dan berbohong dengan bilang "aku baik-baik saja".

Tiga tahun yang lalu aku bertemu dengan orang yang aku anggap bidadari. Semuanya sungguh sangat sempurna. Setiap menit terasa sangat indah melihatnya. Saat itu aku jatuh cinta.

Dari pandangan pertama aku yakin kalau dia adalah ibu dari anak-anakku kelak. Begitulah pikirku saat itu. Jadi aku mengejarnya sampai titik darah penghabisanku.

Usahaku berujung manis, 26 Desember 2013, di temani sunset Senggigi dia menerima cintaku. Kebahagiaan dunia jadi milikku.

Satu setengah tahun aku mengejarnya, mengalahkan saingan demi saingan yang tak kadang menjatuhkanku. Tapi aku percaya untuk hasil yang memuaskan maka dibutuhkan usaha maksimal.

Hidupku sangat sempurna setelah dia menerima cintaku. Jarak 500 km lebih tak ada artinya. Padahal sebelumnya jarak Malang-Batu aku tak sanggup.

Tujuh bulan hubungan itu bertahan. Sehati setelah hari raya idul fitri tahun 2014 kami berpisah. Aku menangis dan memohon tapi akhirnya kami tetap berpisah.

Dua minggu terlewati, aku lebih mirip orang gila. Mandi dan makan jarang, kerjaanku duduk di depan kamar, denger musik keras-keras, merokok dan menangis.

Dia datang setelah sebulan berselang.

Setelah satu tahun kemudian hubungan kami makin memburuk. Kuliahku belum selesai dan jarak semakin membunuh kami.

Kami kembali berpisah, mengambil jalan yang berbeda.

Dia yang membuatku tergila-gila sejak pertama bertemu sekarang bahagia dengan orang lain.

Dia yang mampu membuatku bangkit saat jatuh hanya dengan senyumnya, sekarang tak lagi bersamaku.

Dia yang menjadi buku harianku telah hilang.

Aku bilang ini tak adil, tapi apa dayaku?
Inilah kenyataan.
Ini hidup!
Tapi aku tak paham.
Aku membusuk dengan perasaan sayang dalam hatiku.
"Move on your feet but not your heart"
Kakiku berlari tapi hatiku tak beranjak sedikitpun darinya.

Aku bodoh?
Biarlah, aku tak peduli.
Hanya orang bodoh yang bisa bertahan selama itu.
Hanya orang bodoh yang melakukan sesuatu walaupun sia-sia.
Aku bangga menjadi orang bodoh itu.
Jika kesetiaan berarti bodoh, sekali lagi aku katakan, aku bangga menjadi orang bodoh.

Cerita ini hanya fiktif belaka.
Jika ada kesamaan nama, tempat atau alur cerita mohon dimaklum.

Karena hanya ada di sinetron cerita seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar