Jika aku harus menikah, aku ingin menikah denganmu.
Aku belum tahu siapa kamu tapi aku yakin kita menikah karena cinta.
Hai calon istriku, hari itu aku akan menemukan awal bahagiaku.
Menikahlah denganku, lalu aku akan memberimu senyum dan tawa setiap hari.
Tuhan telah menyiapkanmu untukku, jadi kamu adalah tulang rusukku.
Hai cantik.
Aku belum mengenalmu tapi aku yakin kamu adalah jodohku. Aku tahu kamu cantik karena kamu adalah pilihan tuhan untukku. Karena aku yakin tuhan itu adil. Kemarin aku lihat ada cowok ganteng istrinya lumayan agak cantik dan tadi aku lihat ada cewek cantik suaminya gak jauh beda sama aku.
Akan kujadikan kamu terbaik yang pernah ada. Bukan karena wajah cantikmu tapi karena kamu istriku kelak.
Uda dulu bahasa resmi sok romantisnya.
Kenalin aku Dimas, anak pertama dari tiga bersaudara. Anak paling ganteng kedua setelah adekku cowok yang sama-sama itemnya. Aku juga punya adek cewek yang item tapi manis, bukan kecap manis nomor satu.
Aku suka banget sama mie instan, jd nanti kalau belanja jangan lupa beli mie sekardus buat persiapan kalo aku laper pas malem-malem. Aku juga lumayan jago masak mie, walaupun gak seenak di warung. Jadi jangan kuatir aku kelaperan, asal ada mie semuanya beres. Hehehe...
Aku sempet bayangin harus seperti apa aku memperlakukanmu setiap hari. Kamu bakal jadi terbaik buatku, jadi gak ada alasan buatku gak ngasih yang terbaik buat kamu. Mungkin kamu suka mawar? Akan ku buatkan kebun mawar untukmu, agar kamu tak bosan di rumah. Aku ngelarang kamu kerja? Tidak juga, aku cuma berpikir kalau pendidikan pertama anak-anak kita adalah kamu. Nafkah serahkan padaku, aku akan berusaha untuk selalu mencukupkan nafkah buat keluarga kita.
Soal anak, aku ingin kamu dekat dengan anak-anak kita karna aku tak akan selalu ada buat mereka. Tentu saja aku akan selalu meluangkan waktu untuk mereka. Karena walau bagaimanapun mereka adalah bagian hidupku. Aku mungkin tak akan berkata banyak pada mereka tapi aku yakin kamu akan memberitahukan pada mereka apa yang ingin ku sampaikan.
Wahai kamu yang cantik, aku tak akan membagi cintaku pada anak-anak kita ketika mereka lahir. Tapi aku akan menumbuhkan cinta untuk mereka dari cinta yang aku dapat dan aku beri untukmu. Jadi jangan khawatir soal itu.
Oia, aku ingin mempunyai dua atau tiga anak. Cewek atau cowok bukan masalah. Dan kunamakan mereka dengan nama tengahku, Mawardi. Boleh kan?
Aku membayangkan senyummu setiap pagi ketika membangunkanku untuk sholat subuh berjamaah. "Selamat pagi seksi", mungkin cukup untuk membuatmu mengecup keningku. Sepulang kerja tak lupa setangkai mawar dan kejutan-kejutan lainnya ku persiapkan. Dalam perjalanan pulang aku membayangkan senyum manismu ketika menyambutku pulang.
Bolehkah aku hidup denganmu lagi di surga kelak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar